Penipuan penjualan online di Instagram dapat menimpa siapa saja. Modus ini umumnya dilakukan oleh pihak ketiga yang berpura-pura menjadi penjual. Dalam skenario ini, penipu akan mengarahkan korban untuk melakukan transaksi kepada penjual yang sebenarnya.
Uang yang dikeluarkan oleh korban akan diakui sebagai milik pelaku penipuan. Sebagai hasilnya, korban akan mengalami kerugian karena sudah membayar uang namun tidak menerima barang yang dipesan. Sementara penjual memperoleh keuntungan dari barang yang dijualnya, dan penipu mendapatkan barang tanpa mengeluarkan uang sedikit pun.
Barang Murah
Penipuan penjualan di Instagram juga seringkali melibatkan penawaran barang dengan harga yang tidak masuk akal, bahkan jauh di bawah harga pasaran. Contohnya, produk sweater merek B biasanya dijual mulai dari Rp 150.000, namun ada penjual yang menawarkan harga Rp 50.000 untuk produk yang sama.
Waspada terhadap tawaran seperti ini, karena kemungkinan besar itu adalah penipuan. Harga yang sangat murah bisa menjadi daya tarik, tetapi toko biasanya tidak memberikan diskon sebesar itu.
Pencurian Data Melalui Transaksi Belanja
Kasus penipuan jual beli online dapat melibatkan pencurian data selama proses transaksi belanja. Hati-hati dalam memberikan informasi pribadi dan foto selfie bersama kartu identitas.
Penipu sering menyamar sebagai pembeli yang khawatir atau takut tertipu. Mereka meminta penjual untuk mengirimkan foto lengkap bersama kartu identitas dan bahkan meminta informasi OTP. Memberikan informasi ini kepada penipu dapat memberikan akses penuh kepada mereka. Oleh karena itu, sebaiknya hindari memberikan data pribadi dan OTP kepada pembeli yang mencurigakan.
Biaya Tambahan
Contoh penipuan dalam jual beli online sering terjadi setelah pembeli mentransfer uang kepada penjual. Kemudian, penjual menghubungi pembeli lagi dan mengklaim bahwa biaya yang tertera di platform atau marketplace tidak valid. Pembeli diminta membayar biaya tambahan untuk pengiriman. Meskipun ada yang memang sah, namun ini juga menjadi modus penipuan. Untuk menghindarinya, selalu konfirmasi mengenai biaya produk kepada penjual sebelumnya.
COD (Cash on Delivery)
Dalam kasus ini, pembeli dapat tiba-tiba menerima paket dengan sistem pembayaran tunai di tempat (COD), padahal mereka tidak melakukan atau memesan apapun secara online. Hal ini dapat menjadi modus penipuan, dan perlu diwaspadai serta dipertimbangkan dengan baik sebelum menerima atau membayar paket tersebut.
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.
Hi, this is a comment.
To get started with moderating, editing, and deleting comments, please visit the Comments screen in the dashboard.
Commenter avatars come from Gravatar.